FUNGSI
ALAT MUSIK GAMELAN
Gamelan adalah suatu cara individu
berhubungan di dalam kelompok sosial. Secara kebiasaan, gamelan hanya dimainkan
pada kesempatan tertentu seperti upacara agama upacara, perayaan masyarakat
khusus, pertunjukan wayang, dan untuk keluarga yang raja. Gamelan juga
digunakan untuk menemani tarian di halaman, kuil, dan upacara agama
desa/kampung. Di samping menyediakan musik untuk upacara fungsional sosial,
gamelan juga menyediakan suatu mata pencarian untuk banyak musisi profesional,
dan untuk pengrajin khusus yang membuat gamelan.
Walaupun gamelan masih digunakan untuk
upacara agama upacara dan keluarga raja, gamelan juga dipentaskan pada konser
musik. Gamelan juga digunakan untuk menemani banyak macam tarian baik modern
maupun tradisional, drama, mengenai teater dan pedalangan. Di jaman modern,
gamelan biasa disimpan pada tempatnya seperti halaman, kuil, musium, sekolah,
atau bahkan rumah pribadi.
Fungsi alat-alat musik gamelan :
1. Saron
Saron berfungsi sebagai pengisi melodi utama dalam memainkan
gamelan.
2. Demung
Fungsinya sama seperti saron, namun demung bersuara lebih rendah satu oktaf dari pada saron dan kedengaran lebih keras. Pemukul untuk demung juga berukuran lebih besar dari pada pemukul saron.
Fungsinya sama seperti saron, namun demung bersuara lebih rendah satu oktaf dari pada saron dan kedengaran lebih keras. Pemukul untuk demung juga berukuran lebih besar dari pada pemukul saron.
3. Peking
Fungsinya adalah sebagai pemberi warna melodi dalam permainan gamelan. Alat ini berukuran lebih kecil dari pada saron dan suaranya satu oktaf lebih tinggi dibandingkan saron. Biasanya peking akan membunyikan melodi yang sama dengan yang dimainkan saron namun permainannya dibuat terus mengisi ketukan, sehingga tidak ada tempo yang kosong.
Fungsinya adalah sebagai pemberi warna melodi dalam permainan gamelan. Alat ini berukuran lebih kecil dari pada saron dan suaranya satu oktaf lebih tinggi dibandingkan saron. Biasanya peking akan membunyikan melodi yang sama dengan yang dimainkan saron namun permainannya dibuat terus mengisi ketukan, sehingga tidak ada tempo yang kosong.
4. Bonang
Barung
Bonang barung merupakan kepala utama alat melodis dalam
gamelan. Alat ini berfungsi sebagai pemurba lagu, yang bertugas memulai
jalannya sajian gendhing-gendhing.
5. Bonang
Penerus
Alat ini sama seperti bonang barung. Fungsinya sebagai
pengisi harmoni bunyi bonang barung. Bonang penerus memiliki suara satu oktaf
lebih tinggi daripada bonang barung dan sewaktu di mainkan dipukul dalam tempo
yang lebih cepat dari pada bonang barung.
6. Kenong
Alat ini merupakan pengisi akor atau harmoni dalam memainkan
gamelan, kenong berfungsi sebagai penentu batas-batas gatra, menegaskan irama.
Kenong juga termasuk dalam alat musik berpacu, namun ukuran lebih besar dari
pada bonang.
7. Kethuk
Kempyang
Alat ini memiliki fungsi sebagai alat musik ritmis, yang
membantu kendhang dalam menghasilkan ritme lagu yang diinginkan. Dalam tiap set
gamelan hanya ada satu buah kethuk dan satu buah kempyang.
8. Gender
barung
Fungsinya hampir sama dengan saron namun dengan warna suara
yang berbeda. Alat ini merupakan alat musik berbilah. Bilahan gender lebih
tipis daripada bilahan saron.
9. Gender
penerus
Alat ini hampir sama dengan bonang penerus, yaitu menjalankan
fungsinya sebagai pendamping gender baruang. Irama gender penerus lebih cepat
dua kali lipat dari pada gender barung. Bilah gender penerus lebih kecil dari
pada gender barung.
10. Slenthem
Fungsinya benar-benar sama dengan saron yaitu sebagai
pemegang melodi dalam gamelan. Namun, dengan warna suara yang berbeda dan
tinggi nada satu oktaf lebih rendah dari pada demung.
11. Kempul
Fungsi kempul adalah pemangku irama atau menegaskan irama
melodi. Kempul merupakan pengisi akor dalam setiap permainan gamelan.
12. Gambang
Gambang merupakan instrument gamelan yang dimainkan paling
cepat dalam sebuah lagu. Alat ini menjalankan fungsi yang sama dengan gender
barung, tapi gambang terbuat dari kayu.
13. Kendhang
Kendhang merupakan kepala yang memimpin setiap permainan
gamelan, berfungsi sebagai penentu setiap ritme yang ada dalam pemain gamelan.
Kendhang merupakan pengatur irama gendhing. Alat ini berfungsi memulai,
mempercepat, memperlambat, dan memberi tanda akan berakhirnya gendhing.
14. Gong
Fungsinya adalah untuk memberi tanda berakhirnya sebuah gatra
dan juga untuk menandai mulainya dan berakhirnya gendhing.
15. Siter
Siter merupakan salah satu dari alat musik yang dimainkan
bersama (panerusan), fungsinya sebagai instrumen yang memainkan cengkok (pola
melodik berdasarkan balungan). Siter dimainkan dengan kecepatan yang sama
dengan gambang (temponya cepat).
16. Rebab
Fungsinya sebagai salah satu dari instrumen pemuka, rebab
diakui sebagai pemimpin lagu dalam ansambel, terutama dalam gaya tabuhan lirih.
Pada kebanyakan gendhing-gendhing, rebab memainkan lagu pembuka gendhing,
menentukan gendhing, laras, dan pathet yang akan dimainkan.
Fungsi dari musik gamelan sendiri berkembang dari masa
kemasa, awalnya gamelan berfungsi sebagai pengiring perang (dikenal denga
sebutan mardagga), pengiring upacara-upacara peringatan kenegaraan. Dalam
perkembangan selanjutnya, alat musik ini kemudian berfungsi sebagai pengiring
upacara-upacara adat seperti pernikahan, khitanan, tujuh bulanan, dan lainnya.
Pengiring seni pertunjukan seperti wayang orang, wayang kulit, ludruk, tari dan
lainnya.
Berkaitan dengan perkembangan jaman, perkembangan fungsi
kesenian, selera jaman, berikut ini adalah beberapa nama perangkat gamelan yang
pernah ada dan sampai sekarang masih ditabuh dan berfungsi :
1. Gamelan
Kodhok Ngorek, berfungsi sebagai pengiring acara hajatan atau peristiwa
pernikahan. Karena gamelan Kodhok Ngorek berlaras slendro maka wajar, enak, dan
tidak ada kejanggalan sama sekali bila pada perangkat gamelan tersebut
melibatkan gender dan gambang gangsa slendro. Alasan lain yang digunakan untuk
menguatkan pendapatnya, Pak Martapangrawit menyebutkan bahwa kehadiran slenthem
pada perangkat gamelan ageng bermain dengan menggunakan nada 4 (pelog) dan 3
(dhadha), jarak tersebut pada dasarnya adalah sama dengan interval slendro,
seperti layaknya interval nada lima ke dhadha slendro.
2. Gamelan
Cara Balen, berfungsi untuk menghormati kedatangan tamu, baik dalam upacara
keluarga, kerajaan, ataupun kemasyarakatan. Misalnya, pasar malam sekatenan, mantenan, khitanan, syukuran, dan
sebagainya.
3. Gamelan
Monggang, fungsi dan kegunaannya untuk kelengkapan berbagai acara dan upacara
dilingkungan keraton/kadipaten dan kabupaten pada masa itu, seperti memberi
tengara pada upacara penobatan dan jumenengan raja, mengiringi latihan perang
prajurit bertombak atau acara sodoran, serta sebagai pengiring kelahiran bayi
laki-laki dari keluarga raja, dan sebagainya.
4. Gamelan
Sekaten, dibunyikan setiap setahun sekali selama seminggu, dari tanggal 5 s/d
12 setiap bulan Mulud (menurut kalender Jawa), pada setiap bulan kelahiran Nabi
Muhammad S.A.W.
5. Gamelan
Ageng, berfungsi hampir setiap hari untuk keperluan kemasyarakatan seperti,
hiburan seni, campur sari, pagelaran wayang kulit, dan sebagainya.